Kamis, 02 Mei 2013

KALIMAT EFEKTIF II


nKALIMAT EFEKTIF
nSTIKOM Bali
nII
nJENIS KALIMAT MENURUT STRUKTUR GRAMATIKALNYA
n
  Menurut strukturnya,
  kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat mejemuk.
  Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif subordinatif).
  Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk
nKalimat Tunggal
n
nKalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
nPada hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
nKalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan itu, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimat dasar.
n
  Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar tersebut.
1. Mahasiswa berdiskusi
  S: KB + P: KK
2. Dosen itu ramah
  S: KB + P: KS
3. Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
  S: KB + P: KBil
n
  Pola-pola kalimat dasar ini masing-masing hendaklah dibaca sebagai berikut.
  Pola 1 adalah pola yang mengandung subjek (S) kata benda (mahasiswa) dan, predikat (P) kata kerja (berdiskusi).
  Kalimat itu menjadi Mahasiswa berdiskusi
  S   P
Contoh lain:
1.Pertemuan APEC sudah berlangsung.  S   P
2.Teori itu dikembangkan.  S  P
n
  Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat (ramah).
  Kalimat itu menjadi
  Dosen itu ramah.
  S  P
Contoh lain:
1.Komputernya rusak.    S P
2.Suku bunga bank swasta tinggi.  S P
 
n
  Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata bilangan (sepuluh ribu rupiah).
  Kalimat selengkapnya ialah
  Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
  S   P
nContoh lain:
1.Panjang Jalan Gatot Subroto Penatih-Ubung tujuh belas kilometer.   S P
2.Masalahnya seribu satu.  S P
n
n
nKetiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal.
nSetiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya.
nMenambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih panjang daripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.
nKalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat
nMahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula.
S P K
nPerluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III.
nPerluasan predikat berdiskusi dengan sedang, dengan menambahkan keterangan tempat di akhir
n
nKalimat Efektif
  Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
n
  Hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh.
  Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya.
  Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang bemo (supir angkot),
  “Berapa, Pak, ke pasar Kreneng?” 
  Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap,
  “Berapa saya harus membayar, Bapak, bila saya menumpang bemo Bapak ke pasar Kreneng?”
n
  Perlu diperhatikan oleh mahasiswa STIKOM dalam membuat karya tulis, baik berupa essay, artikel, ataupun analisis yang bersifat ilmiah adalah penggunaan bahasa secara tepat, yaitu memakai bahasa baku.
  Hendaknya disadari bahwa susunan kata yang tidak teratur dan berbelit-belit, penggunaan kata yang tidak tepat makna, dan kesalahan ejaan dapat membuat kalimat tidak efektif.
nSebelas Pola Kesalahan Umum
  Berikut ini akan disampaikan beberapa pola kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.
1.Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :
ØSejak dari usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.
Ø(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)
n
ØHal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.
Ø(Hal itu disebabkan perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.
ØAyahku rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup.
Ø(Ayahku rajin bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.)
ØPada era zaman  modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
Ø(Pada zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.)
ØBerbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.
Ø(Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji.)
n2.  Penggunaan kata berlebih yang   ‘mengganggu’ struktur kalimat :
Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.
(Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah. / Menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.)
Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal)
(Dijatuhi hukuman setimpal yang bersalah)
n3.  Penggunaan imbuhan yang kacau :
Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.
(Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan)
Ia diperingati oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.
(Ia diperingatkan oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.
Operasi yang dijalankan George Bush memberi dampak buruk.
(Oparasi yang dijalani George Bush berdampak buruk)
Dalam pelajaran BI mengajarkan juga teori apresiasi puisi.
(Dalam pelajaran BI diajarkan juga teori apresiasi puisi. / Pelajaran BI mengajarkan juga apresiasi puisi.)
nLatihan 1
  Hewan itu telah perlahan berganti rupa. Karena banyaknya material yang terpendam hari ke hari, tubuh hewan itu hanya tersisa tulang dan gigi. Beberapa material yang akan merubah menjadi mineral yang berbeda. Proses geologi akan menyebabkan keseluruh wilayah tenggelam ke dasar laut dan membentuk, batuan sedimen. Dan disuatu hari, hewan danau tersebut, yang kini telah menjadi fosil, akan ditemukan oleh para ilmuwan atau para pekerja konstruksi jalan.
Soal!
1.Buatlah pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia pada  masing-masing kalimat  paragraf berikut!
2.Sederhanakan masing-masing kalimat dalam paragraf di atas dengan kalimat seefektif mungkin!
3.Rubahlah masing-masing kalimat dalam paragraf tersebut menjadi kalimat tunggal!
n4.  Kalimat tak selesai
nManusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin berinteraksi.
n(Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial, selalu ingin berinteraksi.)
nRumah yang besar yang terbakar itu.
n(Rumah yang besar itu terbakar.)
nKebayan dan Istri Pesolek (L3)
  Kebayan mempunyai istri cantik dan suka memepercantik diri. Istri cantiknya tidak bisa hidup tanpa cermin. Setiap waktu dan kondisi apa pun slalu yang diperhatikan keelokan wajahnya di depan cermin. Asap dapur yang membelai wajahnya sehabis masak selalu dianggap mengganggu kecantikannya, seketika itu pula diperhatikan melalui cermin dan dibenahi kembali dengan peralatan wajahnya yang tak pernah lepas dari tangannya.
  Kini istri kebayan bertambah sibuk setelah mendapatkan seorang buah hati. Kebiasannya tidak pernah pudar. Lahirnya buah hati dianggap telah menggu kehidupannya.
  Suatu sore Si Orok (nama anak kebayan) yang baru berumur satu minggu perlu dimandikan. Istri Kebayan masih sibuk di depan cermin kamar tidurnya. Disuruhnya Si Kebayan untuk memandikan Si Orok. Si Kebayan selama memiliki buah hati tidak pernah menimang, apalagi memandikannya. Keraguannya di urungkan demi rasa cintanya pada istrinya.
  Dari baliik kamar istrinya berucap”Kang, Si Orok waktunya mandi!”
  Iya nengdi angkatnya Si Orok yang masih pulas
  Dimandikan Si Orok tanpa dilepas grita yang masih menempel ditubuh mungilnya. Si Orok pun menagis.
  …………………
Soal!
1.Buatlah pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia pada  masing-masing kalimat  dalam paragraf berikut!
2.Sederhanakan masing-masing kalimat dalam paragraf di atas dengan kalimat seefektif mungkin!
3.Buatlah pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia pada jawaban poin dua.

n5.  Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :
nKita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.
n(Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk) 
 
nKata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci, menyontoh, menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik, menyampakkan, menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya mencolok, mencuci, mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok, mencekik, mencampakkan, mencampuri, mencelupkan.                                
n
nPertemuan itu berhasil menelorkan ide-ide cemerlang.
n(Pertemuan itu telah menelurkan ide-ide cemerlang.)
nGereja itu dilola oleh para rohaniawan secara professional.
n(Gereja itu dikelola oleh para rohaniwan secara professional.)
-  tau         à  tahu  -   negri         à  negeri
-   kepilih     à  terpilih            -   faham       à  paham
-  ketinggal   à  tertinggal  -   himbau     à  imbau
-  gimana     à  bagaimana  -   silahkan    à  silakan
-  Jama  à  zaman  -   antri            à  antre
-  trampil       à  terampil  -   disyahkan à  disahkan
n
n6.  Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :
nSaya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.
n(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)
nRumah sakit di mana orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.
n(Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.)
nManusia membutuhkan makanan yang mana makanan itu harus mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
n(Manusia membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.)
n7. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :
nSeorang daripada pembantunya pulang ke kampung kemarin.
n(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)
nSeorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada pengawasannya.
n(Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari pengawasannya.)
nTendangan daripada Ricky Jakob berhasil mematahkan perlawanan musuh.
n(Tendangan Ricky Jakob berhasil mematahkan perlawanan musuh.)
n8. Pilihan kata yang tidak tepat :
Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk berbincang bincang dengan masyarakat.
(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan masyarakat.)
Bukunya ada di saya.
(Bukunya ada pada saya.)
n9. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :
Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah yang gagal.
Kalimat di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang gagal? Pemerintahkah atau pembicaraan damai yang pernah dilakukan?
(Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak komunis dan pihak pemerintah).
Sopir Bus Santoso yang Masuk Jurang Melarikan Diri
Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang dimaksud Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau sopirnya?
(Bus Santoso Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri)  
n10. Pengulangan kata yang tidak perlu :
Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.
(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan lima judul buku)
(Selama setahun ia berhasil menerbitkan lima judul buku)
Film ini menceritakan perseteruan antara dua kelompok yang saling menjatuhkan, yaitu perseteruan antara kelompok Tang Peng Liang dan kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.
(Film ini menceritakan perseteruan antara kelompok Tan Peng Liang dan kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.)
n11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.
(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)
Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan anak pasti lebih baik daripada orang tuanya? 
(Siapa yang dapat memastikan bahwa kehidupan anak pasti lebih baik daripada orang tuanya?)
n
  Seperti tempat tempat wisata lainnya di wilayah bali. Jimbaran merupakan sebuah daerah yang terkenal dengan ke asrian dan keindahan pantainya. dan salah satu daya tarik di daerah ini adalah keberadaan restorant tepi pantainya yang sangat menarik. ditambah suasana pantai yang indah maka lengkaplah kalau jimbaran dijadikan sebagai tujuan wisatawan untuk melepaskan keriduannya pada suasana yang alami sekaligus bersantap makanan khas bali.
1.Tunjukan kesalahan penulisan paragraf di atas!
2.Perbaiki agar menjadi kalimat yang efektif!
n
n