RAGAM BAHASA
Tujuan intraksional khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang ragam bahasa
sebagai sarana komunikasi ilmiah
Penyampaian bahasa sebagai alat dan system
komunikasi dapat dikelompokan menjadi
:
1.Berdasarkan Pengucapannya
2.Berdasarkan Penggunaannya
3.Berdasarkan Tingkat Keformalannya
1. Berdasarkan Pengucapannya
a.Idiolek
b.Dialek
c.Kronolek
/ Dialek Temporal
d.Sosiolek
/ Dialek Sosial
Idiolek
Variasi
bahasa yang pertama kali kita lihat berdasarkan penuturnya adalah idiolek.
Variasi idiolek berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan
susunan kalimat.
Namun
diantara kriteria tersebut yang paling dominan adalah warna suara, sehingga jika kita cukup akrab dengan
seseorang hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa melihat objek atau
orangnya kita dapat mengenalnya.
Dialek
Variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif dan
berada pada suatu tempat, wilayah atau area tertentu. Variasi ini lazim disebut
dialek area, dialek regional, atau dialek geografis, karena didasarkanpada
suatu wilayah atau area.
Meskipun setiap individu dalam suatu kelompok memiliki idiolek
namun memiliki kesamaan ciri masing yang menandai bahwa suatu kelompok berada
pada suatu dialek yang berbeda dalam kelompok penutur lain. Misalnya Bahasa
Jawa dialek Banyumasan, Bahasa Bali dialek Tabanan, dialek Buleleng dll.
Kronolek/Dialek Temporal
Variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok
social pada masa tertentu. Misalnya variasi bahsa Indonesia pada masa tahun
30-an, 50-an, dan variasi bahasa yang digunakan pada masa kini tentunya berbed
baik dari segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksisnya.
Sosiolek/Dialek sosial
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan setatus ,
golongan, dan kelas social penuturnya. Variasi jenis ini biasanya menyangkut
masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, dan
keadaan sosial ekonomi. Misal, berdasarkan perbedaan usia, kita bias melihat
perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh kanak-kanak, para remaja, orang
dewasa, dan orang-orang tergolong lansia.
2. Berdasarkan Penggunaannya
a.Ragam
Sastra
b.Ragam
Jurnalistik
c.Ragam
Militer
d.Ragam
Ilmiah
Ragam Sastra
Variasi ragam ini biasanya menggunakan bahasa estetis sehingga
dipilih dan digunakan kosakata estetis yang memiliki cirri eufoni serta daya
ungkap yang paling tepat.
Bahasa umum orang mengungkapkan pesan secara polos dan lugas, namun
dalam ragam bahasa sastara diungkapkan secara estetis.
Misalnya :
“Saya sudah tua”
Di
ungkapkan oleh Ali Hasjmi, seorang penyair Indonesia mengatakan dalam bentuk
puisi.
Pagiku hilang sudah melayang, Hari mudaku sudah pergi,
Sekarang petang datang
membayang,
Batang usiaku sudah tinggi.
Ragam Jurnalistik
Ragam
jurnalistik pada umumnya memiliki ciri bersifat sederhana, komunikatif dan
singkat. Sederhana karena harus mudah dipahami; komunikatif karena
pesan yang disampaikan harus tepat; dan ringkas karena dibatasi oleh ruang
(dalam media cetak) dan dibatasi waktu (dalam media elektonik). Jika
diperhatikan dengan cermat ragam bahasa jurnalistik sering menghindari awalan me- atau ber- yang dalam bahasa baku harus
digunakan.
Bandingkan antara ragam jurnalistik dan baku
Ragam
Jurnalistik
“Presiden SBY tinjau korban gempa Sumbar”
“Anaknya sekolah di Denpasar”
Ragam
Baku
“Presiden SBY meninjau korban
gempa Sumbar”
“Anaknya bersekolah di Denpasar”
Ragam Militer
Ragam militer biasanya
memiliki ciri ringkas dan tegas sesuai dengan tugas dan kehidupan militer yang penuh dengan
disiplin dan instruksi. Ragam bahasa militer di Indonesia pada umumnya selain
tegas dan ringkas juga dipenuhi dengan singkatan dan akronim. Bagi kalangan
umum di luar kalangan militer, singkatan dan akronim terrsebut memang
seringkali susah dipahami, tetapi bagi kalangan militer sendiri tidak menjadi
pesoalan.
Contoh Ragam Militer
AJENDAM yaitu Ajudan Jendral KODAM
KODAM yaitu Komando Daerah Militer
DANRAMIL yaitu Komandan Rayon Militer
Ragam Ilmiah
Ragam ilmiah memiliki cirri lugas, jelas, dan
bebas dari keambiguan serta segala bentuk metafora dan idiom. Bebas dari
keambiguan artinya bahasa ilmiah harus memberikan informasi keilmuan yang
jelas, tanpa keraguan makna, dan terbebas dari kemungkinan tafsiran makna yang berbeda, oleh karena itu tidak
dijumpai metafora maupun idiom.
Laporan
Laporan adalah suatu tulisan yang dibuat oleh
seseorang setelah melakukan percobaan, peninjauan, observasi, pembacaan buku
(refrensi), dan sebagainya. Laporan disusun berdasarkan data yang ada dengan
disertai penilaian secara objektif baik buruknya serta saran-saran seperlunya.
Makalah
Makalah merupakan tulisan yang berisikan
prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan
dibicarakan dalam rapat kerja, symposium, seminar dan sejenisnya.
Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian ataupun telaah pustaka sebagai prasyarata untuk
memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi dan dipertahankan di depan siding
ujian.
Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang tarafnya lebih
mendalam dan lebih metodis daripada skripsi. Tesis ini merupakan karya tulis
ilmiah untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar sarjana strata dua
(S2).
Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk
memenuhi salah satu persyaratan gelar sarjana strata tiga (S3). Masalah yang
dibahas dalam disertasi lebih kompleks dan detail disbanding dengan tesis atau
sekripsi.
Buku/Diktat
Buku maupun diktat merupakan tulisan ilmiah yang
menginformasikan factual tentang disiplin ilmu. Buku ini ditulis oleh
pengaranganya untuk menjelaskan atau memperkenalkan isinya untuk keadaan yang
lebih umum. Buku umumnya dicetak oleh salah suatu
penerbit. Diktat ditulis dalam suatu keadaan tertentu untuk mengarahkan proses
belajar mahsiswa ataupun siswa.
3. Berdasarkan Tingkat Keformalannya
a.Ragam Beku (Forzen)
b.Ragam Resmi (Formal)
c.Ragam Usaha (Konsultatif)
d.Radam Santai (Kasual)
e.Ragam Akrab (Intimate)
Ragam Beku (Forzen)
Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling
formal yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara-upacara resmi.
Misalnya dalam upacara-upacara kenegaraan,
khotbah, upacara pengambilan sumpah, kitab undang-undang, akta notaries dan
surat-surat keputusan.
Ragam Beku (Forzen)
Dikatakan ragam beku karena pola dan kaidahnya
sudah ditetapkan secara mantap, tidak bolehdiubah.
Bentuk tulisan ragam baku dapat dijumpai dalam
naskah-naskah penting, seperti undang-undang dasar Negara, akta notaries,
naskah perjanjian jual beli, atau sewa-menyewa.
Kalimat-kalimatnya sering diawali dengan kata bahwa, maka, dan sesungguhnya
(merupakan contoh bahasa beku).
Susunan kalimat dalam bahasa beku biasanya
panjang-panjang, bersifat kaku, dan kata-katanya lengkap. Pembaca, pendengar atau penuturnya dituntut
keseriusan dan perhatian yang penuh.
Ragam Resmi (Formil)
Ragam
formal adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat
dinas, surat menyurat dinas, ceramah keagamaan, atau buku-buku pelajaran.
Ragam Resmi (Formil)
Ragam resmi dalam fungsinya hampir menyerupai
ragam beku yang dalam penggunaanya ditetapkan dengan standar tertentu dan
dipakai hanya pada situasi resmi.
Percakapan antarteman yang sudah akrab atau
antarkeluarga tidak dibutuhkan pembicaran dengan ragam resmi, namun demikian
ketika pembicaraan mengenai acara peminangan, pembicaraan dengan sesorang rekan
di kantor, atau diskusi dalam ruang kuliah digunakan ragam resmi.
RAGAM USAHA/KONSULTATIF
Ragam Usaha atau konsultatif yaitu variasi
bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa disekolah, dan rapat-rapat
atau pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam
bahasa yang paling oprasional. Wujud dari ragam usaha berada di antara ragam
formal dan ragam informal atau ragam santai.
RAGAM SANTAI/KASUAL
Ragam santai atau kasual adalah variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi, digunakan untuk
berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu senggang atau
istirahat, berolahraga, serta rekreasi. Penggunaan
raga mini biasanya banyak menggunakan alergo, yaitu bentuk atau ujaran yang
dipendekan. Pengucapanya banyak dijumpai kosakata dengan unsur leksikal dialek
bahsa daerah. Struktur morrfologi dan sintaksis dalam ragam santai seringkali
meninggalkan aturan (normative).
Metafora adalah majas yang mengungkapkan
ungkapan secara langsung. Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
Raja siang keluar dari ufuk timur.
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Idiom adalah suatu ungkapan (seperti istilah atau frase) yang maknanya tak dapat diturunkan
dari definisi langsung dan penyusunan
bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna tak langsung yang hanya
dikenal melalui penggunaan umum.
Idiom dapat membingungkan orang yang belum
terbiasa dengannya. Orang-orang yang belajar suatu bahasa baru harus mempelajari ungkapan idiom
bahasa tersebut sebagaimana mereka mempelajari kosa kata lain dalam bahasa itu.
RAGAM AKRAB / INTIMATE
Ragam akrab atau intimate adalah variasi
bahasa yang digunakan oleh para penuturnya yang hubungannya akrab, seperti
anggota keluarga atau antarteman yang sudah akrab. Raga mini ditandai dengan penggunaan bahasa
tidak lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi yang seringkali tidak
jelas. Hal ini terjadi karena diantara partisipan sudah ada saling pengertian
dan memiliki pengetahuan atau pemahaman yang sama.
Perhatikan contoh berikut!
ØSaudara bisa mengambil tempat duduk yang Saudara
sukai!
Ø
ØAmbilah yang kamu suka!
Ø
ØKalau kamu suka ambil aja!
Dialek dan Gaya Hidup
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat biasanya
terkait dengan kebudayanan yang berkembang pada masyarakat yang bersangkutan.
Bahasa yang digunakan masyarakat pedesaan dan perkotan akan berbeda,
dikarenakan yang dianut kedua masyarakat berbeda.
Dialek dan Gaya Hidup
Pengaruh penggunaan bahasa dan dialek yang
digunakan akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu contoh untuk menandakan ststus sosial dan setatus ekonomi seseorang.
Misalnya pemakaian bahasa dan dialek yang sifatnya ilmiah menandakan si penutur
golongan orang terpelajar (berpendidikan). Penutur remaja yang menggunakan
dialek Jakarta (misalnya elu gue) menendakan remaja modern atau “gaul”. Demikian halnya, si penutur menggunakan bahasa
dan dialek yang tingkatanya lebih tinggi menandakan si penutur termasuk
golongan bangsawan, demikian sebaliknya.
Fenomena mengenai bahasa dan dialek yang
sekarang digandrungi sebagian masyarakat perkotaan mengalami perkembangan dan
perubahan sesuai dengan tren kebudayaan yang berkembang pada masyarakat.
Bahasa dan dialek yang dimaksud seperti
istilah-istilah akiakah (yang berarti aku) lambreta (berarti lambat) kemoneng (berarti kemana) jomblo (berarti tanpa
pacar/kekasih).
Perkembangan dialek
a.Perkembangan Membaik
Perkembangan dialek menju kearah lebih luas
daerah pakainya dan bahkan mungkin menjadi baku.
b. Perkembangan Memburuk
Perkembangan memburuk yaitu semakin menyempitnya daerah pakai suatu
dialek atau bahkan semakin lenyapnya suatu bahasa dan dialek.
Tugas 2
Bali
dikenal dipelosok dunia sebagai lokasi wisata internasional, hampir setiap
orang tahu. Sebagai tempat wisata banyak didatangi turis asing untuk menikmati
wisata budaya maupun wisata alamnya. Suata ketika terjadi peristiwa yang unik
di sepanjang terminal Ubung hingga Jalan Gajah Mada, Denpasar.
Kejadian
secara kebetulan di angkutan kota yang terisi beberapa penumpang lokal, lalu
tiba-tiba angkutan kota yang menuju ke Terminal Tegal Sari berhenti di depan
SMK Negri 1. Penumpang di dalam angkutan
kota tersebut melongok dari jendela kaca, ternyata yang dilihat seorang bule (untuk menyebutkan turis asing, orang kulit
putih).
Sepontan
ketika si Bule tersebut naik angkutan si sopir angkot menyambut dengan
kata-kata “antosang bojoke kar menek” (nanti dulu monyetnya mau naik), dan si
Bule tersebut diam saja.
Di
sekitar jalan Gajah Mada tepatnya di depan Pasar Kumbasari, si Bule tersebut
kemudian meminta si Sopir untuk menghentikan angkotnya dan berkata “Sugra,
alon-alon bojoke kar tuwun” (maaf, pelan-pelan monyetnya mau turun).
Kontan
beberapa penumpang di dalam bemo yang akan melanjutkan ke Terminal Tegal Sari
tersenyum bahkan ada beberapa orang terbahak, ternyata orang bule tersebut
mampu berbahasa Bali.
Pertanyaan!
1.Bagaimana pendapat Anda tentang kasus di atas?
2.Bahasa bukan warisan biologi, setujukah anda?
3.Setujukah bila bahasa mencerminkan harga diri
seseorang, beri alasanya!
4.Jelaskan fungsi bahasa dalam kehidupan
sehari-hari!
5.Jelaskan hakekat bahwa daerah wisata menjadi
tempat pertemuan berbagai bahasa!
6. Jelaskan perbedaan antara
idiolek dialek dan kronolek!
7. Amatilah ragam bahasa dan
dialek yang ada di kampus, pasar, dan kantor! Kesimpulan
apakah yang dapat Anda ambil?
8. Carilah beberapa contoh
bahasa dialek ‘gaul’ lainya yang bias Anda temukan!
9. Jelaskan menenai keragaman
dialek dan bahasa yang ada di lingkungan STIKOM Bali, dan bagaimana sikap
saling menghargai terhadap keragaman
tersebut dapat terwujud!
10. Sebutkan contoh-contoh
lain mengenai perkembangan dialek yang membaik dan memburuk!
Ketentuan Penyelesain Tugas
Diskusikan dalam masing-masing kelompok yang
terdiri dari empat orang, kemudian laporkan hasil diskusi kelompok diketik pada media kertas kuarto (A4).
Format font times new roman,
size 12’, dua spasi.
Tugas dikumpulkan satu minggu kemudian!
Slamat Bekerja
selesai
How do I make money from playing games and earning
BalasHapusThese are the three most popular forms of gambling, and are 출장안마 explained septcasino in a very concise and concise manner. The most common aprcasino forms งานออนไลน์ of gambling are: casinosites.one